Pantang makan bubur. Kalau dipikir-pikir aneh
ya berpantang makan bubur di hari perayaan. Namun
itulah uniknya setiap aliran kepercayaan. Mengapa
pantang makan bubur? Karena bagi warga Tionghoa,
bubur melambangkan kemiskinan atau penderitaan.
Tahun baru seharusnya mendatangkan
keberuntungan, bukan penderitaan. Karenanya,
perayaan Imlek, sangatlah pantang bagi warga
Tionghoa untuk menyajikannya.
Membalik ikan maksudnya adalah ketika
mengambil ikan yang dihidangkan, tidak boleh dibalik.
Ikan harus tetap pada posisi semula. Unik juga
Selain itu, ikan pun tidak boleh dihabiskan, melainkan
disisakan untuk dimakan keesokan harinya. Hal
melambangkan laba yang akan datang pada
berikutnya.
Membagikan angpao Terdapat semacam
kepercayaan bahwa dengan membagikan angpao,
kita juga telah mentransfer energi dan kesejahteraan
di sekitar kita. Intinya sih, berbagi rejeki kepada
orang-orang yang membutuhkan bantuan.
Memasang hiasan bunga Mei bunga Mei
sering juga disebut Mei Hua, atau Plum Blossom,
merupakan bunga yang mekar pada musim
Bunga ini adalah simbol dari adanya harapan
saat susah dan penuh tantangan.
Pantang menyapu pada hari H mitos ini dipercaya
dapat menghilangkan semua berkah yang seharusnya
di dapat pada hari itu. Kepercayaan ini sudah
ada sejak pendahulu warga Tionghoa.
Nampan kebersamaan pada saat Imlek biasanya
disajikan makanan di atas sebuah nampan berbentuk
bulat atau segi delapan, yang disebut dengan nampan
kebersamaan. Isi nampan ini terdiri dari bermacam-
macam makanan seperti permen, kacang-kacangan,
biji-bijian atau buah-buahan kering. Arti dari nampan
ini adalah kebersamaan.
UNDER MAINTENANCE