HomeBlogAbout me
Resep Daging Malbi | Kuliner Khas Bengkulu ( 3 )
Resep Daging Malbi | Kuliner Khas Bengkulu

Bahan

  • Daging sapi ( 250 gram )
  • Kelapa parut sangrai ( 100 gram )
  • Minyak goreng untuk menumis ( 3 sendok makan )
  • Kecap manis ( 1 sendok makan )
  • Air matang ( 400 ml )
  • Bawang goreng secukupnya

Bumbu
  • Bawang merah ( 5 siung )
  • Bawang putih ( 3 siung )
  • Cengkeh ( 2 buah )
  • Gula merah sisir ( 1/2 sendok makan )
  • Jahe ( tebal 2 cm )
  • Kayu manis bubuk ( 1/4 sendok teh )
  • Garam dan penyedap rasa secukupnya

Cara Memasak



Potong-potong daging sapi menjadi 5 bagian lalu cuci hingga bersih. Tiriskan.

Haluskan bawang merah, bawang putih, gula merah, jahe dan sedikit garam. Haluskan hingga benar-benar halus.

Ambil baskom, tuangkan bumbu yang telah dihaluskan tadi, kemudian masukkan potongan daging sapi ke dalamnya. Aduk rata hingga seluruh potongan daging terlumuri bumbu dengan sempurna. Lalu diamkan selama 30 menit.

Setelah didiamkan selama 30 menit. Ambil daging dan letakkan dalam wajan. Taruh wajan di atas api kecil. Tambahkan 400 ml air matang. Masak hingga daging lunak dan air mengering.

Setelah air mengering, masukkan minyak goreng, kecap manis, kelapa sangrai, garam dan penyedap rasa. Aduk rata. Masak hingga minyak goreng panas dan tercampur dalam masakkan. Masak sebentar kemudian angkat.

Sajikan dalam piring saji dan taburi dengan bawang goreng. Hidangkan.

Menambahkan Teman Di Whatsapp ( 1 )

Menambahkan Teman Di Whatsapp
Nomor telepon teman Anda harus sudah
dimasukkan di dalam buku alamat telepon
Anda untuk dapat memulai chatting dengan
mereka di WhatsApp.

Jika Anda tidak dapat melihat teman Anda di
WhatsApp, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Pastikan bahwa teman Anda telah menginstal WhatsApp di ponsel mereka.

2. Periksa kembali bahwa nomor telepon teman
Anda telah dimasukkan dengan benar pada
buku alamat telepon Anda.

― Masukkan nomor seperti halnya ketika
Anda ingin melakukan panggilan telepon
ke orang itu.

― Jika nomor tersebut adalah nomor telepon
internasional, jangan pakai kode keluar
ataupun awalan nol (0). Mulailah semua
nomor telepon internasional dengan
tanda +, diikuti dengan kode negara.
Untuk mendapatkan contoh dan instruksi
spesifik, lihat artikel ini.

3. Buka WhatsApp dan perbarui daftar Favorit .
Pada Android, layar ini disebut Pilih Kontak .
Kontak Anda yang sudah memakai WhatsApp akan ditampilkan pada layar Favorit (layar Pilih Kontak pada Android). Di WhatsApp, Anda hanya dapat memulai chat dengan kontak-kontak ini.

Jika Anda tetap tidak melihat teman Anda dalam daftar WhatsApp, kemungkinan mereka belum menggunakan WhatsApp. Silakan undang teman-teman Anda untuk menggunakan WhatsApp supaya Anda bisa menikmati aplikasi ini bersama mereka.

Rahasia Kesuksesan Bangsa Jepang
Rahasia Kesuksesan Bangsa Jepang
1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “ agak memalukan ” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan ” oleh perusahaan.

2. Malu

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. Hidup Hemat

Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. Loyalitas

Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pinda h pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. Pantang Menyerah

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita. Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) .

7. Budaya Baca

Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi- materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. Kerjasama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja- kerja yang terlalu bersifat individualistik . Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang.

9. Mandiri

Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.

10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain.
«123456...131415»
click here
Tutorial | Quotes | Religion | Education | 

Visitor :266324C-STAT

© 2014 dogleg.jw.lt   All Rights Reserved.
Contact me : PIN : 51D92381

Polly po-cket